Pengacara Sebut di Kepala Brigadir J Ada Bekas Tembakan Yang Ditutupi Lem
2 min readJAMBI, Mediasuarapublik.com – Ada temuan baru tentang teka-teki kematian brigadir Yosua (Brigadir J) saat dilakukannya autopsi ulang jenazah di RSUD Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Rabu (27/7) lalu. Hal tersebut diungkapakan oleh pengacara keluarga Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin menjelaskan, terdapat bekas tembakan yang mengerikan di kepala Brigadir J. Luka tersebut menembus hidung, yang mengakibatkan organ otaknya tergeser hingga ke bagian perut.
“Ya, tembakan dari belakang kepala ke depan. Itu ditemukan saat autopsi ulang. Kita sebelumnya menitipkan 2 dokter. Nah di ruang autopsi ditemukan luka seperti itu,” ujarnya, Sabtu (30/7/22) malam.
Sebelumnya, 2 orang tenaga kesehatan yang dititipkan keluarga dan pengacara, menemukan benjolan di bagian belakang kepala Brigadir Yosua. Benjolan tersebut ditutupi dengan menggunakan lem. Setelah dibuka, barulah bekas tembakan ini ditemukan.
“Ada benjolan kepala yang ditutup lem. Ketika lem dibuka lalu ditemukan lubang yang menembus ke hidung. Berarti tembakannya dari belakang ke hidung,” ujarnya.
Luka ini, kata Kamaruddin, menjadi bukti yang membantah keterangan Polri bahwa telah terjadi baku tembak yang menewaskan Brigadir Yosua.
“Itu membantah tuduhan Karo Penmas Polri yang mengatakan ada tembak-menembak. Sedangkan baku tembak kan dari depan, bukan belakang,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Kamaruddin menyampaikan pada bagian leher Yosua juga ada bekas lilitan, dan tembakan. Namun, tim forensik tidak bisa memeriksa bagian dalam leher tersebut, karena kondisi janazah yang tidak mendukung.
“Di leher, ada bekas garis. Diduga ada dicekik atau dililit pakai tali. Karena sudah belasan hari tidak terlihat lagi, yang terlihat adalah bekas tembakan dari bibir bawah ke leher,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, pihaknya masih harus menunggu 4 hingga 8 pekan untuk mengetahui hasil keseluruhan autopsi ulang tersebut.
“Hasil keseluruhannya bisa keluar setelah sampai 4 hingga 8 minggu. Ada hasil dari uji laboratorium juga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kamaruddin mengatakan akan terus memperkuat bukti bahwa Brigadir Yosua telah mengalami pembunuhan dan penganiayaan.
“Selanjutnya kita akan terus memperkuat bukti. Kami selalu berusaha, sedangkan yang lain berusaha menutup toh,” pungkasnya.[Yar/Red]