Daftar Parpol yang Diprediksi Tak Lolos Parlemen
2 min readJAKARTA, Mediasuarapublik – Sejumlah partai politik diprediksi gagal lolos ke parlemen berdasarkan hasil rekapitulasi sementara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemilu 2024.
Dilansir dari laman KPU, Minggu (25/2) pukul 06.30 WIB, setidaknya ada sembilan (9) partai yang diprediksi tak bisa melenggang masuk ke Senayan.
Partai tersebut antara lain Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Berdasarkan hasil rekapitulasi sementara, perolehan suara PSI sebesar 1.928.837 atau 2,61 persen. Jumlah tersebut belum memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold yaitu empat (4) persen.
Partai Perindo, sementara itu, juga hanya mengantongi 975.094 suara atau 1,32 persen. Disusul Partai Gelora dengan perolehan 746.335 suara atau 1,02 persen. Partai Hanura mengekor di belakang dengan suara sebesar 589.942 atau 0,8 persen.
Partai Buruh juga belum memenuhi ambang batas dengan perolehan 490.249 suara atau 0,66 persen. Kemudian Partai Ummat dengan 361.789 suara atau 0,49 persen. Lalu PBB dengan 301.516 suara atau 0,41 persen.
Partai Garuda turut diprediksi gagal karena baru mengantongi 272.269 suara atau 0,37 persen. PKN, sementara itu, berada di urutan terakhir dengan perolehan suara paling kecil yakni 207.062 atau 0,28 persen.
Di samping partai politik yang diproyeksi gagal, sederet parpol lainnya diprediksi lolos ke parlemen dalam Pemilu 2024.
Mereka antara lain PDI Perjuangan (PDIP) dengan perolehan 12.232.589 suara atau 16,55 persen; Partai Golongan Karya (Golkar) dengan 11.159.859 suara atau 15,09 persen; Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan 9.876.192 suara atau 13,36 persen.
Berikutnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan perolehan 8.616.280 suara atau 11,65 persen; Partai NasDem dengan 6.983.903 suara atau 9,45 persen; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 5.549.937 suara atau 7,51 persen.
Lalu Partai Demokrat dengan 5.492.882 suara atau 7,43 persen; Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 5.152.369 suara atau 6,97 persen; dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 2.997.795 suara atau 4,05 persen; PPP dengan 823.236 TPS atau 63,83 persen.
Jumlah perolehan suara masing-masing partai politik masih bisa berubah seiring data yang masuk. Data tersebut merupakan hasil penghitungan suara di TPS yang direkam atau didokumentasikan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melalui aplikasi Sirekap. [AH/Red]