Jokowi Ungkap Indonesia akan Fokus Angkat Isu Ekonomi di KTT ASEAN
2 min read
JAKARTA, Mediasuarapublik – Presiden Joko Widodo menyatakan sebagai negara yang memegang Keketuan ASEAN, Indonesia akan fokus mengangkat isu ekonomi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 yang akan di gelar di Jakarta pada 5-7 September 2023 mendatang.
“Banyak (isu yang akan dibicarakan), tetapi fokusnya di ekonomi,” ungkap Jokowi saat meninjau persiapan KTT ASEAN, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9).
Secara spesifik, mantan gubernur DKI Jakarta ini mengatakan isu ekonomi yang akan dibahas adalah mengenai pertumbuhan perekonomian, di mana ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Lebih jauh, Jokowi juga memastikan bahwa manfaat ASEAN ini harus juga dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat.
“Sejak awal saya sampaikan bahwa ASEAN ini tidak hanya berbicara tinggi-tinggi, tetapi betul-betul bisa ada manfaatnya ke bawah, ke masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan setidaknya 22 negara akan hadir dalam KTT tersebut, yang terdiri dari 11 negara ASEAN, sembilan negara mitra serta dua negara lain, yaitu Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).
“Kenapa IORA dan PIF itu diundang? Karena salah satu prioritas kita kali ini adalah Indo Pasifik damai, stabil, sejahtera, inklusif. Jadi pada saat kita bicara Indo Pasifik ada sisi di pasifik selatan, ada sisi di Indian Ocean Rim yang harus mulai kita rangkul dan di dalam KTT nanti ada kerja sama antara Sekretariat ASEAN dengan Sekretariat IORA dan PIF,” ungkap Retno.
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran Rizky Ramadhan melihat bahwa memang Indonesia yang saat ini memegang Keketuaan ASEAN akan lebih condong membahas isu perekonomian di kawasan, walaupun sudah pasti akan juga dibahas isu lain termasuk isu permasalahan di Myanmar.
“Karena saya melihat Keketuan ASEAN kali ini benar-benar akan dimanfaatkan oleh Indonesia supaya bermanfaat dan berorientasi untuk kepentingan Indonesia yaitu jelas soal ekonomi. Kenapa? karena saya rasa Pak Jokowi berpandangan bahwa Indonesia tidak boleh menjadi satu-satunya negara yang stabil ekonominya atau mampu terus berkembang sejak COVID-19,” ungkap Rizky.
Terkait isu permasalahan Myanmar yang dinilai berbagai pihak tidak ada perkembangan yang signifikan di bawah Keketuan Indonesia, Rizky melihat bahwa sekali lagi hal ini karena fokus utama Indonesia adalah hanya terkait perekonomian di kawasan semata. Indonesia ingin ASEAN bisa menjadi pusat ekonomi terbaik di regional dan bahkan di dunia. [Red]#VOA