Mediasuarapublik.com

Mengedepankan Profesional Dalam Berita Yang Seimbang Secara Aktual Dan Faktual

Home » Kasus Kematian Santri di Lamongan, 17 Saksi Diperiksa Polisi

Kasus Kematian Santri di Lamongan, 17 Saksi Diperiksa Polisi

2 min read

LAMONGAN, Mediasuarapublik – Satreskrim Polres Lamongan melakukan pemeriksaan kepada belasan saksi yang terdiri dari santri dan sejumlah pengurus pondok pada Senin (28/8/2023).

Pemeriksaan tersebut merupakan buntut tewasnya seorang santri diduga akibat dianiaya di Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan pada Jumat (24/8).

Total yang menjalani pemeriksaan oleh petugas Satreskrim Polres Lamongan berjumlah 17 orang yang merupakan teman satu kamar asrama korban dan juga pengurus pondok.

Menurut Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbianto, kasus meninggalnya santri Ponpes Tarbiyatut Tholabah dalam kondisi tidak wajar, masih dalam proses penyelidikan.

“Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap 17 santri yang tinggal se-asrama bersama korban,” kata Anton Krisbiantoro.

Sementara, Sekretaris Ponpes Tarbiyatut Tholabah bagian putra Rendi mengatakan, saat kejadian ia memang berada di pondok pesantren, namun ia baru mengetahui korban meninggal pada Jumat pagi.

“Saat kejadian saya di pondok, tapi saya tidak tahu. Tahu pagi hari setelah pengasuh pondok diperiksa dan saya tidak ikut membantu karena saya ada kegiatan di kampus,” ujarnya.

Rendi mengaku tidak tau persis penyebab kematian korban. Rendi juga tidak ikut mengurusi korban pada saat dibawa ke rumah sakit.

“Saya tidak mengetahui penyebab kematian korban, saya ke Polres ini hanya mendampingi para santri yang diperiksa,” tambah Rendi kepada awak media.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang santri Ponpes Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran berinisial MHK (15) kelas X MTs meninggal dunia dalam keadaan tidak wajar pada Jumat pagi.

Setelah dibawa ke rumah sakit, kondisi jasad korban penuh luka lebam pada bagian kemaluan serta di bagian dubur dan kepala.

Hal itu diketahui dari hasil CT scan oleh dokter ahli forensik pada saat jenazah dibawa ke rumah sakit RSUD Soegiri Lamongan. [YAR]