Mediasuarapublik.com

Mengedepankan Profesional Dalam Berita Yang Seimbang Secara Aktual Dan Faktual

Home » Tolak Kenaikan Harga BBM, 5 Juta Buruh Mogok Kerja Sebulan Penuh

Tolak Kenaikan Harga BBM, 5 Juta Buruh Mogok Kerja Sebulan Penuh

2 min read

JAKARTA, Mediasuarapublik – Sebagai salah satu bentuk penolakan terhadap naiknya harga bahan bakar minya (BBM), Sebanyak 5 juta buruh bakal menggelar mogok masal

Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan, jika selama satu bulan ini, aksi demo akan terus dilakukan.

“Puncaknya, akan dilakukan akhir November. Di mana serikat pekerja mempersiapkan pemogokan Nasional dengan cara stop produksi keluar dari pabrik,” jelasnya

Menurut Iqbal, mogok nasional tersebut akan diikuti 5 juta buruh yang ada di 15 ribu pabrik. Melibatkan 34 provinsi dan 440 kabupaten/kota.

“Karena itu, kami mengusung tiga isu. Tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah minimum 2023 sebesar 10%-13%,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal, Sabtu (10/9/2022).

Tiga isu tersebut merupakan satu kesatuan yang akan diperjuangkan klas pekerja.

Menurut Said, strategi yang akan dipakai Partai Buruh adalah dengan melakukan aksi di daerah. Titik aksi di daerah adalah di kantor Gubernur, Bupati/Walikota, atau DPRD.

Output yang diharapkan dalam aksi daerah ini adalah meminta Gubernur atau Bupati/Walikota membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan BBM kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI.

“Aspirasi daerah harus didengar. Surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM dikirim ke Presiden dan pimpinan DPR. Supaya mereka paham bahwa kebijakan pusat telah menyengsarakan rakyat di daerah,” ujar Said.

Output kedua, lanjutnya, meminta Gubernur dan Bupati mendesak DPR membuat pansus BBM.

“Pansur DPR RI diharapkan bisa membongkar kenapa swasta bisa menjual BBM lebih murah? Apa yang terjadi dengan pembiayaan bersubsidi? Apakah ada mafia di penentuan harga BBM? Serta apa implikasi terhadap daya beli yang merosot?,” tegasnya.

Said menyampaikan, pihaknya akan melakukan aksi bergelombang dan bergantiap di tiap daerah selama bulan September. Aksi dilakukan setiap hari, kecuali Jumat, Sabtu, dan Minggu.

8 September, aksi sudah dilakukan di Sumatera Selatan oleh Partai Buruh dan elemen serikat buruh.

12 September, aksi akan dilakukan di Balaikota Jakarta. Secara bersamaan, elemen buruh KSPSI AGN direncanakan akan melakukan aksi ribuan buruh di depan DPR RI.

13 September, aksi akan dilakukan di Kantor Gubernur Banten. Diikuti gabungan buruh, petani, nelayan, dan miskin kota.

14 September, akan dilakukan aksi masing-masing kab/kota se-Jawa.

15 September, khusus Jawa Barat. Sebanyak 27 kab/Kota akan melakukan aksi. Seperti di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, dsb.

19 September, aksi se-Kepulauan Riau dan Riau daratan.

20 September, aksi se-Jatim dan Sumatera. Provinsi Sumatera di luar Riau dan Kepri.

22 September aksi dilakukan se-wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.

26 September, buruh se-Jawa Barat aksi di Gedung Sate. Totalnya bisa mencapai 30 ribu buruh.

“Itu jadwal aksi bulan September. Kalau tidak didengar, bulan Oktober aksi akan perkuas lagi,” tegas Said Iqbal. [AH/Yar]