Mediasuarapublik.com

Mengedepankan Profesional Dalam Berita Yang Seimbang Secara Aktual Dan Faktual

Home » Banjir Pakistan : Renggut Hampir 1000 Nyawa Hingga Memaksa Puluhan Ribu Orang Mengungsi

Banjir Pakistan : Renggut Hampir 1000 Nyawa Hingga Memaksa Puluhan Ribu Orang Mengungsi

2 min read

JAKARTA, Mediasuarapublik – Perdana Menteri Pakistan, Shahbaz Sharif meminta bantuan internasional untuk mengatasi kerusakan akibat banjir yang mematikan di negara Islam yang miskin itu.

Permintaannya tersebut disampaikan melalui Twitter di tengah hujan lebat yang terus melanda Pakistan, yang meningkatkan jumlah korban tewas secara keseluruhan dari pertengahan Juni menjadi 937.

Sharif mengatakan ia telah bertemu dengan para diplomat asing di ibu kota, Islamabad, untuk mendiskusikan kerusakan yang disebabkan oleh banjir.

“Hujan yang terus berlangsung telah menyebabkan kehancuran di berbagai penjuru negara,” cuitnya. Ia juga menyatakan terima kasihnya kepada negara-negara dan kelompok-kelompok bantuan atas pertolongan mereka. “Bersama-sama kita akan membangun kembali dengan lebih baik.”

Banjir akibat hujan, gletser yang mencair, dan hujan deras berdampak pada lebih dari 3 juta orang.

Banjir telah merusak 170.000 rumah, menghanyutkan jalan-jalan dan menghancurkan hampir 150 jembatan, menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional. Meskipun air banjir surut di beberapa daerah, situasi memburuk di provinsi Sindh, di mana para petugas penyelamat menggunakan perahu untuk mengevakuasi orang-orang yang terjebak banjir.

Krisis tersebut memaksa pemerintah Sharif untuk mengumumkan keadaan darurat.

Melalui sebuah pernyataan, Kamis, PBB mengatakan telah mengalokasikan $ 3 juta untuk badan-badan bantuannya dan mitra-mitranya di Pakistan untuk menanggulangi dampak banjir. “Ini akan digunakan untuk layanan kesehatan, gizi, ketahanan pangan, serta air dan sanitasi di daerah yang terkena banjir, dengan fokus pada yang paling rentan,” ungkap pernyataan itu.

Musim hujan di Pakistan biasanya dimulai pada bulan Juli. Tapi tahun ini, hujan deras mulai melanda negara itu pada Juni, dan memicu terjadinya banjir. Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim adalah faktor utama di balik cuaca yang luar biasa buruk ini, yang telah menyengsarakan hidup jutaan orang.

Menurut Menteri Perubahan Iklim Sherry Rehman, saat ini tantangan sebenarnya adalah menyelamatkan nyawa serta menyediakan tempat tinggal dan makanan bagi mereka yang terpaksa mengungsi. “Ini adalah bencana kemanusiaan dengan proporsi epik, ribuan orang tanpa tempat tinggal, banyak orang tanpa makanan dan banyak orang terjebak banjir,” tandasnya.

Puluhan ribu orang tinggalkan rumah

Puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka di Pakistan utara pada, Sabtu (27/8) setelah sungai yang meluap menghancurkan sebuah jembatan besar, sementara banjir hebat menyebabkan kehancuran di seluruh negara itu.

Banjir hebat di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa menyebabkan Sungai Kabul meluap, menyapu sebuah jembatan besar semalaman dan memutus akses jalan di sebagian distrik.

Di hilir, kekhawatiran akan banjir di sekitar tepi sungai memicu sekitar 180 ribu orang di distrik Charsadda untuk meninggalkan rumah mereka. Menurut para pejabat tanggap darurat bencana, sebagian dari mereka menginap di jalan-jalan raya dengan hewan ternak mereka.

Hujan lebat dan banjir yang bersejarah di Pakistan telah melanda lebih dari 30 juta orang dalam beberapa pekan belakangan, kata menteri urusan perubahan iklim. Ia menyebut situasinya sebagai bencana kemanusiaan skala besar yang disebabkan oleh iklim.”

Militer ikut membantu para pejabat nasional dan provinsi untuk menanggapi bencana itu. Kepala militer Pakistan pada Sabtu (27/8) mengunjungi Provinsi Balochistan di selatan, yang dilanda hujan lebat.

“Rakyat Pakistan adalah prioritas kami, dan kami tidak akan menyia-nyiakan upaya apapun untuk membantu mereka pada masa yang sulit ini,” kata kepala militer Jenderal Qamar Javed Bajwa.

Para pemimpin Pakistan memohon kepada masyarakat internasional agar memberikan bantuan. [Red]#VOA