Mediasuarapublik.com

Mengedepankan Profesional Dalam Berita Yang Seimbang Secara Aktual Dan Faktual

Home » Diduga Kupon Bantuan Sembako di Lamongan Ditarik Kembali Oleh Oknum Perangkat Desa, Warga Kecewa

Diduga Kupon Bantuan Sembako di Lamongan Ditarik Kembali Oleh Oknum Perangkat Desa, Warga Kecewa

2 min read

Lamongan – mediasuarapublik.com

Puluhan warga Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Lamongan mengaku kecewa karena tidak mendapatkan kupon pembagian paket sembako. Diketahui pada Rabu (20/4) ini berlangsung pembagian ribuan paket sembako yang di gelar di Desa Kemantren.  

Menurut pengakuan dari salah seorang warga Desa Kemantren, diduga kupon paket sembako itu sengaja ditarik oleh oknum Pemerintah Desa Kemantren.

“Awalnya kupon itu dibagikan kepada warga, namun kupon itu ternyata ditarik kembali oleh oknum desa setelah salat Tarawih. Tentu kami sangat menyayangkan dan kecewa atas ditariknya kembali kupon tersebut,” ujar Afif, Rabu (20/4).

Mengenai alasan ditariknya kembali kupon tersebut, Afif mengaku, jika dirinya tidak tahu secara pasti. “Kami tak tahu alasan kenapa kupon ditarik kembali. Ya kita ini orang lapar, orang butuh, akhirnya kami tanya, bisa enggak semisal tetap ambil sembako tapi bawa KTP dan KK (Kartu Keluarga). Alhamdulillah bisa,” sambungnya.

Lebih lanjut, Afif mengungkapkan, jika di RT tempatnya tinggal, setidaknya ada 25 Kepala Keluarga yang kuponnya ditarik kembali. Kemungkinan, papar Afif, kejadian serupa juga terjadi di RT lainnya.

“Ya itu hanya di RT saya saja mas. Kemungkinan ada warga (RT lain) yang kuponnya diambil. Terus terang kami sangat kecewa, apalagi situasi pandemi Covid-19 seperti ini mas, ditambah harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng juga mahal. Sedangkan penghasilan kita sebagai petani sangat kurang,” bebernya saat di lokasi.

Disesi yang berbeda, Sekretaris BPD Desa Kemantren bernama Amin mengaku, jika pihak desa tak merasa menyuruh untuk menarik kupon sembako tersebut. Bahkan, ungkap Amin, Pemerintah Desa Kemantren tak tahu jika perusahaan Jaka Mitra Indonesia tengah menggelar pembagian sembako untuk warga desa.

“Kita tidak ada intruksi untuk menarik kupon sembako yang mereka terima. Bahkan menurut keterangan dari Pak Carik (Sekretaris Desa) dan Pak Kepala Desa, hingga saat ini tidak ada surat pemberitahuan secara lisan maupun tertulis yang masuk tentang diadakannya pembagian sembako oleh PT Jaka Mitra,” ujar Amin saat ditemui di Kantor Desa Kemantren.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Dia bahkan menuding, jika digelarnya pembagian sembako ini dikhawatirkan akan disalahgunakan untuk hal-hal yang kurang tepat.

“Pemerintah Desa menghimbau kepada seluruh RT agar berhati-hati. Boleh menerima sembako, tapi kalau bisa identitas berupa KTP atau KK tidak usah diserahkan, khawatirnya nanti malah disalahgunakan oleh pihak terkait,” tandasnya.

Sementara itu, Legal Manajer PT Japfa Group, Toto Sutarto mengatakan, bahwa paket sembako sebanyak 2700 ini dibagikan kepada warga di dua desa, yakni Desa Kemantren dan Sidokelar. Namun, pihaknya tak tahu jika ada warga yang ditarik kuponnya.

“Sembako ini kami lakukan karena murni untuk berbagi dan membantu masyarakat. Kami tidak tahu jika ada warga yang ditarik kuponnya, kami juga menyayangkan jika ada yang menarik kembali kupon tersebut. Karena sembako ini kami bagikan secara merata kepada seluruh warga tanpa tebang pilih,” terangnya.

Kendati demikian, Toto mengaku, jika pihaknya tetap memberikan paket sembako kepada warga meski tak membawa kupon tersebut. “Kami tetap memberikan, sebagai pengganti kupon. Namun, mereka membawa identitas diri sebagai bukti jika mereka benar-benar warga setempat,” pungkasnya.(*/Timsus)