Mediasuarapublik.com

Mengedepankan Profesional Dalam Berita Yang Seimbang Secara Aktual Dan Faktual

Home » Pekerjaan Fisik Desa Rumpuk Diduga Tidak Sesuai RAB

LAMONGAN, Mediasuarapublik – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) DPD KPK TIPIKOR Kabupaten Lamongan melakukan investigasi di Desa Rumpuk, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan pada, Rabu (12/02/25).

Investigasi kali ini, didasari aduan masyarakat setempat terkait bangunan rabat beton dengan sumber anggarannya berasal dari Bantuan Keuangan (BK) Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2024 dan beberapa bangunan yang diduga dikerjakan Pemdes Rumpuk tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Ketua LSM DPD KPK TIPIKOR Kabupaten Lamongan, Suliono, S.H. saat melakukan investigasi di pengerjaan rabat beton dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000 itu mengatakan, apa yang diadukan oleh masyarakat kuat dugaan memang benar dengan kondisi yang ada dilapangan.

“Ini bangunan (rabat beton) yang kemaren diadukan masyarakat, dari aduan masyarakat kemaren bangunan ini diduga tidak sesuai dengan RAB, jika melihat pada papan informasi yang dipasang bangunan ini memiliki spesifikasi panjang 62 Meter, lebar 4 Meter dan tebal 20 Centimeter,” urai Suliono kepada Mediasuarapublik.

Ketua LSM DPD KPK TIPIKOR Kabupaten Lamongan, Suliono, S.H. saat melakukan pengukuran bangunan rabat beton.
Kondisi bangunan rabat beton.

Akan tetapi, lanjut Suliono, saat pihaknya melakukan pengukuran pada bangunan tersebut, ia menemukan bangunan tersebut diduga tidak sesuai dengan papan informasi yang pasang.

“Saat melakukan pengukuran, kami menemukan bangunan ini memiliki ketebalan ada yang 14 centi, ada yang 16 centi dan ada yang 17 centi. Bangunan ini juga baru dikerjakan namun kondisinya sudah ditemukan patahan di beberapa bagian,” jelasnya.

Papan Informasi pembangunan lapangan bola voli di Desa Rumpuk.

Tak berhenti sampai disitu, Suliono juga mendatangi pengerjaan lapangan bola voli yang sumber anggarannya berasal dari Dana Desa DD 2024 sebesar Rp. 180.000.000.

“Bangunan lapangan bola voli ini kemaren juga diadukan oleh masyarakat, informasi dari masyarakat bangunan ini diduga hanya menghabiskan kisaran uang 60 Juta. Kalau kita Analisa, juga kurang masuk akal kalau dengan anggaran sebesar itu tapi kondisi bangunan hanya seperti ini. Kami menduga jika bangunan ini banyak sekali mark up nya,” ungkap Suliono.

“Dengan apa yang kita temukan dilapangan, kami akan segera melengkapi berkas dan melaporkannya ke pihak berwajib,” tutupnya. [TIMSUS]