2 WNA Jadi Tersangka Meledaknya Tungku Smelter di Morowali
2 min readSULTENG, Mediasuarapublik – Polda Sulawesi Tengah menetapkan dua orang warga negara asing sebagai tersangka dalam kasus meledaknya tangku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawasi Tengah yang terjadi pada Minggu pagi, 24 Desember 2023 lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah Kombes Djoko Wienartono mengatakan ada dua orang yang menjadi tersangka. “Sudah ada penetapan tersangka, dua orang. Mereka berkewarganegaraan China,” ujar Djoko saat dihubungi lewat pesan WhatsApp pada Sabtu, 10 Februari 2024.
Djoko menjelaskan, dua orang itu diantaranya laki-laki berinisial ZG dan Z. ZG merupakan pengawas keuangan atau supervisor furnance PT. Zhao Hui Nikel. Di mana PT ITSS meminta ZG untuk membantu mereka. Sedangkan Z menjabat sebagai Wakil Supervisor PT Ocean Sky Metal Indonesia atau OSMI.
Djoko berujar berkas perkara akan dikirim ke Jaksa Penuntut Umum atau JPU segera. “Rencana hari Senin, 12 Februari 2024 kirim berkas ke JPU,” kata dia.
Akibat ledakan tungku smelter sebanyak 21 orang meninggal, dengan rincian 8 pekerja asing asal Cina dan 13 pekerja lokal. Angka itu belum termasuk yang mengalami luka-luka.
Penyidik kemudian melakukan gelar perkara pada Rabu, 3 Januari 2024. Kasus pun dinaikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan, tapi belum ada tersangka yang ditetapkan. Polisi menduga ada pelanggaran keamanan keselamatan kerja atau K3 dalam ledakan smelter di Morowali.
Di awal kejadian, Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.
Deddy juga menjelaskan bahwa di lokasi terdapat banyak tabung oksigen yang dipakai untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku. Akibatnya, kata dia, ledakan pertama memicu ledakan lain dari tabung oksigen di sekitar area tersebut.
Penyidik kemudian melakukan gelar perkara pada Rabu, 3 Januari 2024. Kasus pun dinaikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan, tapi belum ada tersangka yang ditetapkan. Polisi menduga ada pelanggaran keamanan keselamatan kerja atau K3 dalam ledakan smelter di Morowali.
Di awal kejadian, Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.
Deddy juga menjelaskan bahwa di lokasi terdapat banyak tabung oksigen yang dipakai untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku. Akibatnya, kata dia, ledakan pertama memicu ledakan lain dari tabung oksigen di sekitar area tersebut. [Red]