Seorang Siswi SD di Gresik Mengalami Buta Seusai Dicolok Kakak Kelas
3 min readGRESIK, Mediasuarapublik – Seorang Siswi yang masih duduk di kelas Sekolah Dasar (SD) di Menganti, Kabupaten Gresik mengalami kebutaan di mata seusai dicolok tusuk bakso yang diduga dilakukan oleh kakak kelas korban. Dalam kasus tersebut, Kepolisian Sektor (Polsek) Menganti telah melakukan penyelidikan atas kasus itu.
Kanit Reskrim Polsek Menganti Ipda Ekwan Hudin menyebut, unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik sedang mendalami kebenaran SAH (8 tahun) siswi kelas dua SDN di Gresik yang mengalami kebutaan usai matanya dicolok tusuk bakso oleh siswa lain diduga karena korban menolak dipalak.
“Kami ke sini atas perintah Bapak Kasat (Reskrim) ditugaskan mendampingi penyidik PPA Polres Gresik. Penyidik melakukan serangkaian penyelidikan terkait dugaan adanya kejadian yang ada di sekolahan,” kata Ekwan saat ditemui media di lokasi pada Sabtu (16/9/2023).
Sementara itu, Kanit PPA Polres Gresik Ipda Hepi Muslih menyebut, polisi mengamankan rekaman CCTV sekolah. “Untuk saat ini masih proses pendalaman rekaman CCTV untuk mengetahui ada atau tidak peristiwa tersebut,” katanya.
Terkait hasil pemeriksaan CCTV ada tidaknya rekaman yang membuktikan kejadian menimpa korban, akan disampaikan berikutnya. “Yang kami amankan hanya rekaman CCTV, untuk hasilnya nanti kami sampaikan lebih lanjut,” jelasnya.
Keterangan kronologi kejadian menurut ayah korban Samsul Arif (36), peristiwa itu terjadi pada Senin, 7 Agustus 2023 lalu. Berawal dari sekolah SDN tempat putrinya sekolah sedang menggelar perlombaan.
“Saat itu memang semua kelas keluar untuk melakukan lomba Agustusan, semua murid di sana berada di halaman sekolah. Anak saya campur dengan murid kelas lain,” kata Samsul Arif pada Jumat (15/9/2023).
Korban diduga ditarik kelasnya ke sebuah lorong sekolah dan dimintai uang jajan secara paksa.
“Karena tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian tusuk bakso itu dicolok-colokan dari atas ke bawah di bagian mata kanan anak saya,” tambahnya.
Menurut cerita korban, SAH yang ketakutan akhirnya lari dan membasuh matanya dengan air. Lalu matanya yang berdarah juga diusap pakai seragam.
Sepulang sekolah, putrinya mengeluh mata kanannya tidak bisa melihat. karena khawatir, ia pun melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
“Saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo,” terangnya.
Samsul menjelaskan, dari hasil pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo, ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya yang membuat tidak bisa melihat.
“Karena mengalami buta permanen, saya gak terima dan saya mendatangi ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya. Anak saya nggak tau siapa nama pelakunya, tapi tau wajahnya,” tegas Samsul.
Samsul juga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada 28 Agsustus 2023 lalu. Hal itu dilakukan setelah pihak sekolah dan Polsek Menganti enggan memberikan rekaman CCTV pada saat kejadian dengan alasan CCTV rusak.
“Masak saya dilihatkan rekaman CCTV pada tanggal 25 Mei. Lha selama bulan 6,7,8 itu tidak ada rekaman sama sekali. Padahal pascakejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit. Akhirnya saya laporkan ke Polres Gresik,” pungkasnya.
Terpisah, AKP Aldhino Prima Wirdhan Kasat Reskrim Polres Gresik AKP membenarkan telah menerima laporan tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus itu.
“Iya benar, saat ini masih kita selidiki. Saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa beberapa saksi,” katanya.
Sementara versi Hermawan Sekretaris Dinas Pendidikan Gresik menyebut sudah ada mediasi antara sekolah, polisi, orang tua korban, komite sekolah, dispendik, dan polsek setempat. Ia memastikan kasus diserahkan ke polisi dan tetap berlanjut.
“Unit tim PPA sudah olah TKP, juga akan dilakukan pembinaan untuk Kepala Sekolahnya, perubahan SOP di lingkungan sekolah tersebut, dan permintaan maaf dari dinas dan sekolah kepada orang tua korban dan korban,” katanya. [FM/Red]