KPU Kabupaten Kediri Gelar Debat Publik kedua
3 min readKEDIRI, Mediasuarapublik – KPU Kabupaten Kediri menggelar debat publik terakhir untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2024, yang dihadiri 2 pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati, yaitu Deny Widyanarko-Mudawamah nomor urut 1 dan Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa nomor urut 2.
Debat terakhir ini berlangsung di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG), Kamis (14/11/2024) malam.
Dalam debat terakhir ini KPU Kabupaten Kediri menghadirkan 5 panelis yang kredibel dari berbagai bidang. Mereka memberikan pertanyaan untuk menggali visi dan misi dari kedua pasangan calon, guna membantu warga menentukan pilihan terbaik.
Kelima orang panelis, diantaranya, Dr. H. Ahmad Subakir, M.Ag (Wakil Rektor I IAIN Kediri), Hari Tri Wasono (CEO, jurnalis dan konsultan komunikasi publik), Dr. Muh Hambali, M.Ag (Kepala Pusat Career Development Center (CDC) dan dosen Ilmu Komunikasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), Muthowif, SH, SPd.I, MH (Dosen dan pengacara dari AH and Partners), serta Dr. Akhirul Aminulloh, S.Sos, MSi (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang).
Tidak berbeda dengan debat sebelumnya, debat yang mengusung tema “Menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten dan provinsi dengan nasional dan memperkokoh NKRI dan kebangsaan, dipenuhi antusiasme dari para pendukung, peserta dan masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh visi dan misi pasangan calon.
“Allhamdulillah, malam ini kita berhasil melaksanakan debat publik yang terakhir untuk pemilihan bupati wakil bupati tahun 2024. Semua berjalan sesuai sekenario kita, bahwa 6 segmen yang kita laksanakan berjalan, masing-masing pasangan calon mampu memaparkan visi misi program kerjanya, mungkin juga pasti ada catatan-catatan yang memang menjadi koreksi kita. Tapi secara overall semua bisa berjalan lancar kami merasa puas,” ujar Nanang Qosim, Ketua KPU Kabupaten Kediri, usai debat berakhir.
Nanang q menambahkan diakhir debat masing-masing pasangan calon bisa bergandeng tangan kita bisa bersama-sama, menyanyikan salah satu lagu kebangsaan kita, membuktikan bahwa kontestasi pasti terjadi pemilihan kepala daerah tapi setelah nanti berakhir.
“Siapa yang terpilih, dialah yang terbaik. Setelah ini, kita kembali menjadi anak bangsa, kita kembali menjadi warga Kabupaten Kediri dan kita membangun kediri bersama-sama,” pintanya.
Nanang qosim berharap agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024 dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, serta Bupati dan Wakil Bupati Kediri. Dengan berpartisipasi secara langsung di TPS, setiap warga dapat memastikan suara mereka tersalurkan untuk masa depan daerah tersebut kedepannya. “Jangan sampai golput, apalagi jangan sampai diwakilkan hak pilihnya kepada orang lain,” tutupnya.
Sementara itu, dalam debat terakhir kedua Paslon Cabup-Cawabup saling memaparkan visi misinya masing-masing serta saling melontarkan pertanyaan untuk kemajuan Kabupaten Kediri.
Paslon nomer urut 1 Deni Widyanarko – Mudawamah menyampaikan ucapan terima kasih kepada paslon nomer urut 2 serta para pendukungnya yang telah bersama-sama ikut kontetasi dalam pesta demokrasi. “Kita semua masih satu keluarga di Kabupaten Kediri, Bersatu selamanya untuk Kabupaten Kediri lebih baik,” ungkap Deni Widyanarko.
Sedangkan Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Mariya Ulfa paslon nomer urut 2 menyampaikan paslon nomer urut 1 bukan lawan justru kawan politik. ”Lawan politik adalah diri kita sendiri,” ujar Mas Dhito sapaan akrabnya.
“Apabila ada program yang kurang maksimal kita perbaiki, kita evaluasi. Yang terpenting hari ini Kabupaten Kediri berhasil menggelar dua debat tanpa terjadi persoalan apapun,” ujar Mas Dhito.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KPU, TNI, Polri, Kejaksaan, dan semuanya, termasuk keluarga saya dan pendukung saya yang sudah saya anggap sebagai keluarga,” imbuhnya.
Dia pun menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kediri untuk melaporkan jika ada money politik.
“Tolong laporkan dan ditangkap, karena saya akan memberikan reward bagi warga yang berhasil menangkap maney politik dalam proses Pilkada Kabupaten Kediri. [Arif.K/Red]