KKN UNISDA Berkolaborasi Dengan Pemdes Sidobinangun Lakukan Pelatihan Digital Marketing Bagi UMKM
2 min readLAMONGAN, Mediasuarapublik – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Darul `Ulum Lamongan (UNISDA) melaksanakan kegiatan “Pelatihan digital marketing dan legalitas usaha UMKM” di Desa Sidobinangun, Kecamatan Deket, kabupaten Lamongan,
Kegiatan yang diselenggarakan pada, Selasa, 30 Juli 2024, Pukul 09.00 WIB ini, merupakan kolaborasi antara mahasiswa KKN UNISDA Lamongan dengan Pemerintah Desa Sidobinangun.
Dalam acara ini, mahasiswa KKN memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM di desa tersebut untuk melegalisasikan dan memanfaatkan platform digital guna meningkatkan promosi dan penjualan produk mereka.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dalam menghadapi era digital dan memperluas jangkauan pasar bagi produk-produk unggulan mereka.
Turut hadir dalam acara, ketua UMKM kecamatan, Devi bersama Eko selaku ketua UMKM Kabupaten, dan Kepala Desa Sidobinangun Anang Faudi beserta perangkat Desa Sidobinangun.
Kepala Desa sidobinangun menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap kegiatan ini. Ia berharap, apa yang dilakukan para mahasiswa ini dapat membantu masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN UNISDA yang telah memberikan wawasan baru dan memberdayakan UMKM di desa kami. Semoga kerjasama seperti ini dapat berlanjut untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Sidobinangun,” ujarnya.
Kegiatan KKN ini, kata Anang, tidak hanya menciptakan dampak positif di bidang ekonomi lokal tetapi juga mengukuhkan keterlibatan perguruan tinggi dalam memajukan potensi desa-desa di sekitarnya.
“Semangat kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kegiatan serupa di masa mendatang,” ujar anang faudi.
Sementara itu, Syarifuddin Yudi Salim selaku Humas KKN UNISDA menjelaskan, jika Legalitas usaha merupakan salah satu faktor krusial dalam pengembangan UMKM.
“Dengan memiliki legalitas, UMKM dapat memperoleh berbagai keuntungan, seperti akses ke pendanaan, perlindungan hukum, serta peluang untuk bekerja sama dengan pihak-pihak lain dalam rangka memperluas pasar. Namun, masih ada beberapa UMKM di pedesaan yang belum memiliki legalitas karena berbagai kendala, seperti kurangnya pengetahuan dan akses informasi,” jelas Syarifuddin.
Selain pelatihan, kegiatan ini juga diakhiri dengan sentuhan kemanusiaan, dengan pembagian makanan ringan ke warga. [Prayitno/Yah]