Kepala BNPB Tegaskan Kebakaran di Gunung Arjuno Sudah Bisa Dikendalikan
2 min readPASURUAN, Mediasuarapublik – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno sudah bisa dikendalikan.
Meski begitu, potensi munculnya titik-titik api bisa saja terjadi apabila dibiarkan begitu saja. Dalam artian, proses pemadaman dan pembahasan masih terus dilakukan sampai dipastikan betul-betul padam.
Penegasan tersebut disampaikan Suharyanto saat memimpin Rakor Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Gunung Arjuno di Pos Kaliandra, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jumat (08/09/2023) pagi.
Menurutnya, secara umum api sudah bisa dikendalikan. Yang masih ada adalah sisa bara api yang harus terus dipadamkan.
“Secara umum sudah terkendali. Tinggal sisa bara api yang harus dipadamkan sampai benar-benar padam,” katanya.
Tak hanya memimpin Rakor bersama Pangdam V Brawijaya; Sekda Prov Jatim; Pemkab Pasuruan dan 3 daerah terkait lainnya, Suharyanto juga menyaksikan proses pemadaman dari udara dengan menggunakan helikopter water boombing.
Kata dia, sekitar 4700 hektar lahan dan hutan yang terbakar sejak 26 Agustus lalu.
Mengenai penyebab terjadinya kebakaran, selain faktor cuaca yang sangat panas dan kering, adalah ulah manusia yang kurang disiplin.
“Puntung rokok, sisa bakar-bakaran, perburuan liar juga bisa jadi penyebab hutan dan lahan terbakar. Intinya kurang disiplin dan tak menghiraukan bagaimana kondisi lingkungan,” tegasnya.
Ditargetkan dalam 2-3 hari ke depan, api sudah bisa dipadamkan. Lantaran BNPB akan menambah 1 helikopter water Boombing untuk membantu proses pemadaman.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama antara 2-3 hari ke depan, api sudah bisa dipadamkan. Karena hari ini akan kami tambah satu lagi helikopter water boombing untuk membantu proses pemadaman,” ucap Suharyanto.
Di hadapan awak media, Suharyanto berterima kasih kepada Gubernur Jatim, Kapolda, Pangdam V Brawijaya hingga semua relawan yang membantu proses pemadaman kebakaran Hutan dan Lahan Gunung Arjuno melalui operasi darat.
“Karena pemadaman lewat udara itu jadi alternatif terakhir ketika operasi darat sudah tidak bisa lagi dilakukan. Maka dari itu, saya ucapkan banyak terima kasih atas koordinasi yang luar biasa dari Pemprov Jatim, TNI POLRI dan relawan yang bahu membahu memadamkan gunung Arjuno yang terbakar,” jelasnya.
Dengan kejadian terbakarnya lahan hutan di Kawasan Tahura R Soerjo dan TNBTS, BNPB menghimbau masyarakat agar bijak dalam menggunakan api. Artinya memahami bagaimana menggunakan api sehingga tak sampai berbahaya dan membahayakan.
“Bijaksana dalam menggunakan api. Sampah jangan lagi dibakar. Apalagi di hutan, termasuk kejadian di Bromo kemarin juga sangat disayangkan,” harapnya. [E/Hms]