Hutan Lindung Milik Perhutani di Ponorogo Terbakar
2 min readPONOROGO, Mediasuarapublik – Hutan lindung milik perhutani yang berlokasi di di Jalan Raya Pulung-Sooko, Kabupaten Ponorogo dilanda kebakaran hebat pada, Selasa (29/08). Akibatnya, jalan raya Pulung-Sooko dipenuhi asap tebal.
Kebakaran hutan yang dipenuhi tanaman jati tersebut, mengakibatkan gangguan serius terhadap arus lalu lintas di lokasi. Si jago merah membara di petak 80 milik Lawu DS di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ponggong, Kabupaten Ponorogo.
Tanaman dan rumput ilalang menjadi sasaran api yang dengan cepat merembet, terutama karena tumpukan daun jati kering dan angin kencang. Petugas gabungan dari polisi dan TNI yang tiba di lokasi menghadapi kesulitan dalam memadamkan api menggunakan alat manual berupa batang pohon.
Kepulan asap mengakibatkan jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Ponorogo dengan Kabupaten Trenggalek tertutup kabut asap, memberikan dampak negatif pada arus lalu lintas.
Kepala Administrasi Kesatuan Pemangkuan Hutan (ADM KPH) Madiun, Agus Haryono, menjelaskan bahwa kemungkinan penyebab kebakaran adalah pembukaan lahan.
“Bisa dilihat lahan sekitar sudah digunakan, dan metode pembukaan lahan dengan membakar sangat berisiko, terutama jika dilakukan di dekat jalan raya,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Pulung, AKP Mujiono, mengungkapkan bahwa lahan yang terbakar adalah bagian dari jalan alternatif menuju Trenggalek.
“Kebakaran ini rawan mengganggu lalu lintas dan menghasilkan asap yang mengganggu pengguna jalan,” jelasny.
Dugaan sementara bahwa api berasal dari oknum tak bertanggung jawab yang sengaja membakar lahan untuk membersihkannya.
Kebakaran ini tidak hanya merusak sebagian besar tanaman dan lahan, tetapi juga merusak ekosistem hutan serta struktur dan kesuburan tanah.
Pengendalian kebakaran baru berhasil dilakukan setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan berjuang untuk memadamkan api yang merembet ke jalan.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran ini dan mengambil langkah-langkah untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. [SE/E]