Mantapkan Implementasi Kurikulum Merdeka, Dinas Pendidikan Kota Kediri Kumpulkan 294 Kepala Sekolah
2 min readKEDIRI, Mediasuarapublik – Sebagai upaya memantapkan implementasi kurikulum pendidikan untuk jenjang TK hingga SMP di Kota Kediri, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengadakan Pelatihan Kompetensi Pengajaran bagi guru yang mengacu pada metode ‘Teaching Mastery Framework’ di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan, Kamis (18/8/22).
Pada kegiatan Workshop tersebut, Disdik Kota Kediri menggandeng Guruinovatif.id by Hafecs (Highly Functioning Education Consulting Service) dari Yogyakarta.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan, peningkatan kompetensi guru penting dilakukan seiring dengan perkembangan zaman, karena guru dituntut untuk menjadi fasilitator yang bisa memfasilitasi peserta didik untuk berkembang lebih cepat.
“Untuk kompetensi guru juga harus mengikuti transformasi digital. Guru dituntut untuk bisa menguasai teknologi juga, karena itu merupakan suatu media untuk mempercepat pembelajaran,” ujarnya.
Siswanto menjelaskan, sebelum tahun ajaran baru pihaknya sudah mensosialisasikan kurikulum merdeka ke tenaga pendidik. Ditambahkan pula, saat ini kurikulum merdeka sudah diimplementasikan di satuan pendidikan yang ada di Kota Kediri.
“Jadi workshop ini sambil jalan. Kegiatan ini sekaligus menjadi salah satu upaya peningkatan kompetensi, karena peserta akan diberikan pengetahuan dan materi tentang implementasi kurikulum merdeka,” tuturnya.
Dari kegiatan ini, Siswanto mengharapkan akan ada output dari para peserta yakni bisa melaksanakan implementasi kurikulum merdeka dengan baik.
“Jadi perubahan kurikulum 13 menjadi kurikulum merdeka kan merubah beberapa hal mulai dari rapor, penilaian, modul ajar dan project. Harapan saya semua peserta bisa menguasai,” tambahnya.
Sementara iu, Head of event dari guruinovatif.id by Hafecs, Kunto Aji Pamungkas mengungkapkan, guruinovatif.id by Hafecs merupakan platform edutec yang berfokus pada pengembangan guru melalui 3 pilar yakni perbaikan dan pengembangan metode pengajaran dan pembelajaran di kelas, mengembangkan metode pembelajaran para guru, serta pengembangan kurikulum inovatif.
“Sesuai dengan tema besar kita terkait implementasi kurikulum merdeka dan mengacu pada program pemerintah, kita membuat bahasa yang sederhana dan hal yang lebih simpel agar tenaga pendidik lebih memahami tentang kurikulum merdeka,” jelasnya.
Dijelaskannya pula, secara umum tidak ada yang berbeda dari implementasi kurikulum merdeka di jenjang TK, SD dan SMP. Menurut Aji, yang membedakan hanya di contoh dan praktek pengajaran.
“Jenjang TK lebih ke dalam sifat yang merangkul anak usia dini, sedangkan SD lebih ke kreatifitas mereka,” terangnya.
Dari total keseluruhan peserta sebanyak 294 kepala sekolah dari berbagai satuan pendidikan, kegiatan terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama pukul 08.30 – 11.30 WIB diikuti oleh kepala sekolah dari 136 SD dan sesi kedua pukul 13.00 – 15.30 WIB diikuti oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dari 123 TK dan 35 SMP se Kota Kediri. [DS/Yar]