Mediasuarapublik.com

Mengedepankan Profesional Dalam Berita Yang Seimbang Secara Aktual Dan Faktual

Home » Tim PKK Kabupaten Gresik Dilatih Memadamkan Api, Begini Keseruannya

Tim PKK Kabupaten Gresik Dilatih Memadamkan Api, Begini Keseruannya

2 min read

GRESIK, Mediasuarapublik.com  Pemukiman di lorong dan gang-gang sempit Kota Gresik tergolong rawan kebakaran. Pasalnya, tidak sedikit rumah tinggal di kawasan tersebut dilalap api apabila teledor. Sebagai upaya meminimalisir kejadian tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik melatih para ibu yang tergabung dalam tim penggerak PKK, menjinakkan api.       

Tentu saja, puluhan emak-emak yang biasanya piawai di dapur itu dihadapkan pada persoalan kebakaran. Mereka diminta untuk memadamkan api. Materi pelatihannya pun disederhanakan. Maklum, sebagian besar dari mereka masih takut dengan api.

Tidak hanya mendapatkan materi, melainkan juga melakukan simulasi memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) dan karung goni. Ibu-ibu dilatih agar ketika terjadi kebakaran di rumah masing-masing bisa melakukan penanganan pertama.

Kepala Dinas Damkarla Gresik Agustin Halomoan Sinaga menuturkan, angka kebakaran di Gresik cukup tinggi setiap tahunnya. Dalam waktu 5 tahun terakhir, mulai 2017 hingga Agustus 2022, terjadi kenaikan jumlah kejadian.

Pada 2017 tercatat hanya 69 kebakaran. Kemudian pada 2020 meningkat menjadi 367 kejadian. Pada Januari sampai 4 Agustus 2022 sudah tercatat 303 kebakaran. “Selain pabrik, kawasan pemukiman juga menjadi lokasi yang berisiko terjadinya kebakaran,” tuturnya, Kamis (4/8/2022).

Ia menambahkan, pelatihan penanganan kebakaran kepada para ibu rumah tangga ini cukup efektif. Diharapkan, ketika terjadi kejadian di rumah, para ibu bisa sigap memadamkan sebelum api membesar. “Ibu-ibu ini yang paling dekat dengan api ketika di rumah, nah ini perlu diberikan pelatihan agar bisa memadamkan api tanpa ada rasa ketakutan terlebih dulu,” imbuhnya.

Salah satu peserta yang juga anggota dewan Miftahol Jannah menyatakan, semula dirinya ‘ndredeg’ atau gemetar mendekati api. Namun, setelah tahu penangannya, dia percaya diri. Sehingga tahu bagaimana menjinakkan agar tidak membesar. “Pelatihan seperti ini kalau bisa diintensifkan lagi mengingat sebagian besar ibu-ibu berada di dapur yang selalu berhubungan dengan kompor,” tandasnya. [Her/Kar]